Postingan

Menampilkan postingan dari Maret, 2015

BIARLAH !

Jika gelisah terasa mendera jiwa Biarlah ia berkecamuk Hingga ia lelah untuk memberontak Cepat atau lambat Jika bukan aku yang hilang Mungkin engkau, atau cinta yang hilang Atau mungkin juga ingatan yang hilang Tunggu dan hadapi pilihan apa yang terpilih      Ntah, tapi sudah biarlah..

NTAH !

NTAH seberapa indah dirimu NTAH seberapa pantas dirimu NTAH seberapa besar cintamu NTAH seberapa hebatnya dirimu         Benar q tak tau ukuran dirimu         Sungguh q salah mengartikan hadirmu         Awal yang membuatku tertawa penuh cinta         Namun akhir yang buatku luka penuh duka Ntah seberapa dan bagaimana tentang engkau Hingga buatku tunduk penuh kepatuhan pd cintamu Salahku tak sadari perbudakan dari cintamu Sesalku tak mampu redam rasaku         Aku sakit penuh luka            Terkurung dlam sepi dan gelisahnya jiwa Aku sakit dan mai karna cinta Hingga q rasa aberulang kali terbunuh olehnya Aku sakit namun q cinta

Datang Membangun Lalu Pergi Merobohkan

Terbangun ku dari lelap Sebab bayang yang bergelantungan di pelupuk mata Ingin q mendekapnya dan cumbui cinta tulusnya Bayang yang terus jadi pengganggau dari lelapku       Lepasku dari letiha dan lelap       Kini q kembali terkurung dalam sepi             Jiwa yang gundah, resah dan gelisah             Membuatku merasa sepi dan sendiri Cinta apa kau tau, Kau masih jadi penyakit sekaligus obat   dari sakitku Luka yang meradang ini, karna rindu yang terbalas Dan sapaanmu adalah pengobatnya             Terlalu dalam rasa yang kau bangun di hati Namun begitu mudah untuk kau robohkan Atau memang itu tujuan hadirmu? Datang membangun dan pergi merobohkan? Ntahlah cinta, kini q meradang merindu..

Hutangmu rindu.

Di pagi buta q terbangun leh bisikmu.. Bersamaan dengan adzan shubu yang berkumandang merdu.. Bisikmu begitu lirih di telingaku.. Terdengar penuh dengan desahan nafasmu.. Mentaripun menyapa, menyinari diri yang penuh gelisah karna hampa dan sepinya jiwa.. Kau pergi meninggalkan hutang rindu.. Tanpa janji untuk kau tebus dengan pertemuan raga.. Inginku menagih dengen penuh rindu.. Harapku engkau sudi melunasi hutangmu.. Walau hanya memperdengarkan suara dan desahan nafasmu.. Ataukah jarak dan waktu menghalangi niatmu.? Ntahlah, sampai kapanpun, q tetap menunggu engkau datang untuk melunasi hutangmu..