Postingan

Menampilkan postingan dari September, 2015

RINDU YANG FATAMORGANA

Tentang RINDU.. Apa kabarmu rindu ? Masihkah istiqomah pada hati yang kau tuju ? Tetapkah setia pada hati yang mendamba ?    Tanya Rinduku pada Rindumu !?    Hati ini rapuh dan hampir saja pupus    Sebab jarak dan waktu yang memberi perbedaan temu    Hebatnya rindumu kukuh dan kokoh menemuiku Tak pernah getir kumenahan beban rindumu Namun tetap saja aku hanya seorang wanita Wanita biasa yang penuh keburukan dan tidak lebih baik darimu Wanita biasa yang mendambamu penuh cinta    Sayang, rindu ini sllu iginkan hadirmu yang nyata    Nyata tepat di depan mata    Nyata dan dapat kusentuh    Bukan hanya FATAMORGANA yang menyilaukan mata

"BUNDA" Benarkah Kau Manusia ? Ataukah Malaikat yang Menyamar ?

Pertengahan malam.. Menikmati canda tawa yg hangat Ku pijat lembut kakimu yg kuat dan suci Ku rengkuh tangan halusmu yg penuh keajaiban    Ku tatap goresan senyum di wajahmu    Tak pernah bosan ku memandangimu    Nampak cantik dan begitu indah    Bunda, apakah benar kau manusia ?    Ataukah kau seorang malaikat yang menyamar ? Ku perhatikan tiap raut wajahmu Rupa indahmu mulai menua berkerut dan kusam Matamupun bicara tentang lelahnya kau selama ini Ya Tuhan, tak terbayang hebatnya Bidadarimu    Sekali lagi, Bunda benarkah kau manusia ?    Ataukah kau malaikat yang menyamar ?    Terima kasih utk segala indah dan keajaiban darimu Bund    Maaf hingga kau mulai menua ku belum jadi apa-apa.    MAAFKAN AKU !

INGATKAN AKU !

Ingatkan aku.. Masihkah kau ingat ? Kala kita menerobos malam pekat ? Jalan gelap yang tak lagi kita hirau ? Mata yang liar memandangi tak lagi kita pikir ? Ingatkan aku.. Memandang langit yang gelap berhias bintang dan rembulan malam Disana, di sebuah tempat Dimana kau dan aku dulu menghirup satu nafas Bersamaan, dalam pejaman mata, genggaman erat Ingatkan aku.. Dulu, kala senja kita berjalan di atas karang yang biasa melukai kakiku Ditiup hembusan sang bayu Lagi lagi dan lagi Dimana kau dan aku dulu menghirup satu nafas Bersamaan, dalam pejaman mata, genggaman erat Ingatkan aku.. Syair pertama yang kubaca darimu "TENTANG REMBULAN" Yang telah bertahun tak pernah kulupa Dari penempatan tanda baca hingga jeda untukku membaca Ingatkan aku ! Bagaimana dulu, KAU DAN AKU DISANA.. Igatkah kau ? Disana di suatu tempat, Kini kita tak bisa menjamahnya lagi.. INGATLAH SAJA !

INI SEDIKIT TENTANG RINDUKU

Rindu.. Hadirmu seperti hembusan angin Melewatiku Sekedar melewatiku Tapi kau menghantamku begitu keras hingga ku terjatuh tersungkur tak percaya Rindu.. Hadirmu seperti jarum Kecil memang Namun kau menusukku dengan begitu tajam hingga berbunyi merobek Hingga ku tak percaya kau bisa Rindu.. Hadirmu seperti air Tenang meski tak bisa ku genggam Namun kau menerjangku dengan begitu keras Hingga ku hanyut dan tak terlihat lagi Kecuali kau ingat, bagaimana rinduku setia padamu, bagaimana cara ku menunjukkan rinduku dan bagaimana ku menemuimu meski jalan gelap tak lagi kuhirau. Itu jika kau ingin !