Postingan

Menampilkan postingan dari Juni, 2019

NISAN ( Hasniar Mile, Binti 🌺)

Tingkat keegoisan tertinggi ialah : Kau telah mati, tapi tetap ingin dihidupi. Kau telah mati, tapi tetap ingin mendampingi. Kau telah mati, tapi tetap ingin mencumbui tak henti-henti. Jika nanti waktuku menyapa untuk memanggilku pergi. Gali saja tempat untukku yang mudah untuk kau sambangi. Kunjungi setiap hari, bawa setangkai mawar merah yang sedari dulu ku sukai. Dan jika kau merasa sepi. Tak apa carilah penggantiku untuk kau cumbui. Tapi jangan kau beri ia apa yang telah kau beri padaku kasih. Jangan beri kecupmu yang telah ku miliki. Jangan beri pelukmu yang telah ku miliki. Cumbui saja ia dengan cara yang berbeda dariku nanti. Biarlah mawar tetap untukku hingga kau sudahi. Beri saja ia melati atau tanyakan bunga yang ia sukai. Asal tak sama dengan apa yang telah ku nikahi. Aku setia menanti waktumu tiba nanti. Agar dapat lekas kita bercinta kembali. Lagi, lagi, kau kembali menjadi milikku satu dan abadi. .Mksr, 09 Juni 2019 .Nisan, Hasniar Mile Binti Sa...

I LOVE U 700 KM 🖤

Tak tertebak memang, Bagaimana awal sapaan itu mulai menggangu lelap. Tak tertebak memang, Bagaimana awal senyum itu berlanjut dalam ingatan. Tak tertebak memang, Bagaimana kau menjadi separuhku seketika. Semua hal yang ku suka, seolah menyatu padamu seutuhnya. Lucu memang, ketika 1001 kata seolah lenyap seketika. Sementara lisan tak henti-hentinya ingin terus bersua. Tentang mu saja, kau saja, cukup kau saja & lagi lagi hanya kau satu adanya. Hangat, tenang, damai dan pulang. Kaulah tujuannya. Ada yang bilang itu di awalnya saja. Kataku "Ku tantang waktu dan diriku sendiri untuk membuktikannya". Lelap setelah 700 km, itu ialah pulang yang tak ku rhidoi lagi. Tapi katamu, Kita pasti akan kembali. Dan itu yang ku percayai. Lalu, kau pamit 💦 Senja jingga, hingga hujan yang ku puja. Kini kalah olehmu yang hanya satu-satunya. Semalaman suntuk lebur denganmu. Hanyut hanya kau dan aku satu. Berselimut temaram, langit yang menghitam. Kerlap kerlip bi...

Faktanya Kita 🌺

Faktanya kita belum cukup dewasa untuk berkata SUDAH ! Faktanya kita belum cukup dewasa walau hanya untuk memilih kata TIDAK atau IYA ! Faktanya kita belum cukup dewasa dalam berkata SUKA atau DUKA. Faktanya kita masih kesulitan memilih : Ingin menetap, Berjalan, Melompat atau bahkan berlari pergi. Faktanya kita belum, Tapi nekad untuk berkata Sudah. Faktanya, kamuflase & kebebasan masih sering kali jadi ajang adu ego & kegengsian. Faktanya, dewasa ternyata tidak lebih mudah dari mimilih ingin cheesecake atau ice cream rasa apa. Faktanya kita. Mksr, 02 Juni 2019. @hm0.4 || @coretan04