Postingan

Menampilkan postingan dari 2015

Segeralah Berbenah, Sebelum Ajal Menyapamu Tanpa Bertanya !

(Tepuk Pundak Sendiri) Segeralah, cepatlah dan jangan menunda lagi Hidup hanyalah sekali di bumi Dan kau takkan pernah kembali LAGI Waktu terus melaju dengan semua Takdir dari Sang Ilahi Robbi (Tepuk Pundak Sendiri) Berhentilah berkata NANTI Tengok, perhatikan dirimu, resapi jiwamu Kau takkan pernah abadi, karena Bumi hanya FANA yang penuh tanda tanya Waktumu tak banyak, berhentilah menunda - nunda (Tepuk Pundak Sendiri) Hidup di bumi seperti kota persinggahan menuju tempat terakhir yang abadi Disini penuh kesenangan duniawi yang mampu menghantarkanmu ke Neraka atau  Syurgawi Segeralah berbenah diri, sebelum AJAL MENYAPAMU LEBIH DULU Karena Ajal datang tanpa pemberitahuan dan takkan bertanya SIAPKAH Anda utk Berpulang kpd Sang Ilahi Robbi ? SEGERLAH BERBENAH ! KARENA AJAL TAKKAN MEMBERITAHU KAPAN IA MENYAPA, TAKKAN PULA BERTANYA KESIAPAN DIRI !

KEHARMONISAN RT, Ya Semestinya Begini Saja.

Ini sepenggal cerita tentang keharmonisan Rumah Tangga Bukanlah mencari hal yang sempurna Melainkan bagaimana saling melengkapi pasangan Anda Karna ada dua hati dan pikiran yang berbeda Bukan pula didikan keras yang menakuti Cukuplah perlakuan manis yang tegas agar bisa dihargai Bukanlah kesombongan atas kuasa & kedudukan tertinggi Cukuplah saling mendengar dan menyayangi sepenuh hati Bukan pula seberapa banyak pundi - pundi rejeki Cukuplah sikap jujur yang tulus memberi dalam menafkahi Bukan pula seberapa banyak warisan utk sang buah hati Cukuplah bekal agama, budi pekerti dan kecukupan utk kelangsungan hidup Jadi bukanlah seberapa asyiknya kehidupan duniawi Melainkan seberapa baiknya menuju bahagia syurgawi Hidup bukanlah utk menjadi yang paling ditakuti Hidup mestinya saling menghargai

AYAH, biarkan aku tetap jadi LITTLE PRINCESmu.

Ayah, biarkan aku tetap jadi little princesmu. Ayah, biarkan aku tetap jadi putri kecilmu. Ayah, biarkan aku tetap jadi putri manjamu. Ayah, biarkan aku tetap jadi putri nakalmu. Ayah, aku masih merasa takut tidur dlm kegelapan Masih takut tak bisa melihat terang Ayah, aku masih takut bangun sendirian Masih takut membuka mata dan melangkah sendirian Ayah, benarkah ku telah dewasa ? Benarkah ku siap melangkah ? Benarkah ku siap tidur dan bangun seorang diri ? Ayah, rasanya hingga usiaku senja "Aku masih ingin jadi putri kecilmu Ayah, ajari aku bagaimana caramu berjuang tanpa lelah Ayah, ajari aku bagaimana caramu memberi tanpa harap balasan Ayah, ajari aku bagaimana caramu menangis tanpa suara dan air mata Ayah, ajari aku bagaimana caramu nampak kokoh tanpa duka Ayah, putri kecilmu ini selalu ingin jadi putri kecilmu saja Kelak, jika ada lelaki yg memintaku padamu Katakan padanya, jika ayah tetaplah jadi "My King, My Hiro"

Tuhan, BENARKAH LANGKAHKU ?

Tuhan, benarkan langkahku ? Tuhan, tepatkah jalanku ? Mengapa pikiran ini tak sejalan dengan hatiku ? Pikiranku berkata " Terus melangkah ! " Hatiku berkata " Tetaplah disini ! " Ku coba mengikuti pikiranku Namun hati ini tak henti-hentinya terus meronta Sekali lagi ku bertanya. Tuhan, benarkah langkahku ? Tuhan, tepatkah jalanku ? Jika memang pikiran ini harus bertentangan dengan hati ini Mohon tetaplah beri ketenangan untuk keduanya Karna yang ku tau Engkaulah Yang Maha pemilik keduanya DariMu segala ujian dan dariMu pula segala penyelesaiannya Harapku Engkau beri titik temu untuk pikiran dan hatiku     

ILMU ITU.

ILMU ITU tak mengenal usia ILMU ITU tak melihat fisik, ia bugar ataukah mulai senja ILMU ITU tak melihat rupa, ia masih elok ataukah telah menua ILMU ITU tak melihat langkah, ia tegak berjalan ataukah tertatih perlahan ILMU ITU KEKAL Tak pernah hilang, tak tergeserkan oleh perubahan zaman ILMU ITU KEKAL Meskipun nanti pemiliknya tak lagi terlihat oleh mata Inspiration By, Drs. Abd. Wahap Saleh, M.Si

RINDU YANG FATAMORGANA

Tentang RINDU.. Apa kabarmu rindu ? Masihkah istiqomah pada hati yang kau tuju ? Tetapkah setia pada hati yang mendamba ?    Tanya Rinduku pada Rindumu !?    Hati ini rapuh dan hampir saja pupus    Sebab jarak dan waktu yang memberi perbedaan temu    Hebatnya rindumu kukuh dan kokoh menemuiku Tak pernah getir kumenahan beban rindumu Namun tetap saja aku hanya seorang wanita Wanita biasa yang penuh keburukan dan tidak lebih baik darimu Wanita biasa yang mendambamu penuh cinta    Sayang, rindu ini sllu iginkan hadirmu yang nyata    Nyata tepat di depan mata    Nyata dan dapat kusentuh    Bukan hanya FATAMORGANA yang menyilaukan mata

"BUNDA" Benarkah Kau Manusia ? Ataukah Malaikat yang Menyamar ?

Pertengahan malam.. Menikmati canda tawa yg hangat Ku pijat lembut kakimu yg kuat dan suci Ku rengkuh tangan halusmu yg penuh keajaiban    Ku tatap goresan senyum di wajahmu    Tak pernah bosan ku memandangimu    Nampak cantik dan begitu indah    Bunda, apakah benar kau manusia ?    Ataukah kau seorang malaikat yang menyamar ? Ku perhatikan tiap raut wajahmu Rupa indahmu mulai menua berkerut dan kusam Matamupun bicara tentang lelahnya kau selama ini Ya Tuhan, tak terbayang hebatnya Bidadarimu    Sekali lagi, Bunda benarkah kau manusia ?    Ataukah kau malaikat yang menyamar ?    Terima kasih utk segala indah dan keajaiban darimu Bund    Maaf hingga kau mulai menua ku belum jadi apa-apa.    MAAFKAN AKU !

INGATKAN AKU !

Ingatkan aku.. Masihkah kau ingat ? Kala kita menerobos malam pekat ? Jalan gelap yang tak lagi kita hirau ? Mata yang liar memandangi tak lagi kita pikir ? Ingatkan aku.. Memandang langit yang gelap berhias bintang dan rembulan malam Disana, di sebuah tempat Dimana kau dan aku dulu menghirup satu nafas Bersamaan, dalam pejaman mata, genggaman erat Ingatkan aku.. Dulu, kala senja kita berjalan di atas karang yang biasa melukai kakiku Ditiup hembusan sang bayu Lagi lagi dan lagi Dimana kau dan aku dulu menghirup satu nafas Bersamaan, dalam pejaman mata, genggaman erat Ingatkan aku.. Syair pertama yang kubaca darimu "TENTANG REMBULAN" Yang telah bertahun tak pernah kulupa Dari penempatan tanda baca hingga jeda untukku membaca Ingatkan aku ! Bagaimana dulu, KAU DAN AKU DISANA.. Igatkah kau ? Disana di suatu tempat, Kini kita tak bisa menjamahnya lagi.. INGATLAH SAJA !

INI SEDIKIT TENTANG RINDUKU

Rindu.. Hadirmu seperti hembusan angin Melewatiku Sekedar melewatiku Tapi kau menghantamku begitu keras hingga ku terjatuh tersungkur tak percaya Rindu.. Hadirmu seperti jarum Kecil memang Namun kau menusukku dengan begitu tajam hingga berbunyi merobek Hingga ku tak percaya kau bisa Rindu.. Hadirmu seperti air Tenang meski tak bisa ku genggam Namun kau menerjangku dengan begitu keras Hingga ku hanyut dan tak terlihat lagi Kecuali kau ingat, bagaimana rinduku setia padamu, bagaimana cara ku menunjukkan rinduku dan bagaimana ku menemuimu meski jalan gelap tak lagi kuhirau. Itu jika kau ingin !

Tuhan Yang Tau Segalanya

Banyak cerita disini Tentang perjuangan, moral, juga sosial Adakalanya senyuman mereka menjadi kover Namun tak jarang tangis mereka adalah suka Agh, rumitnya dunia Saking rumitnya banyak terka aneh yang tak sesuai realita Apa boleh buat bukannya ini dunia fana ? Sifatnya tak kekal dan tak ada kepastian Tak ada kepastian selain kata pasti itu sendiri Yah mungkin seperti itulah yang terlihat Mungkin beginiah yang yang terdengar Namun seperti apapun itu Yang q tau pasti, Tuhan yang tau segalanya

BIARLAH !

Jika gelisah terasa mendera jiwa Biarlah ia berkecamuk Hingga ia lelah untuk memberontak Cepat atau lambat Jika bukan aku yang hilang Mungkin engkau, atau cinta yang hilang Atau mungkin juga ingatan yang hilang Tunggu dan hadapi pilihan apa yang terpilih      Ntah, tapi sudah biarlah..

NTAH !

NTAH seberapa indah dirimu NTAH seberapa pantas dirimu NTAH seberapa besar cintamu NTAH seberapa hebatnya dirimu         Benar q tak tau ukuran dirimu         Sungguh q salah mengartikan hadirmu         Awal yang membuatku tertawa penuh cinta         Namun akhir yang buatku luka penuh duka Ntah seberapa dan bagaimana tentang engkau Hingga buatku tunduk penuh kepatuhan pd cintamu Salahku tak sadari perbudakan dari cintamu Sesalku tak mampu redam rasaku         Aku sakit penuh luka            Terkurung dlam sepi dan gelisahnya jiwa Aku sakit dan mai karna cinta Hingga q rasa aberulang kali terbunuh olehnya Aku sakit namun q cinta

Datang Membangun Lalu Pergi Merobohkan

Terbangun ku dari lelap Sebab bayang yang bergelantungan di pelupuk mata Ingin q mendekapnya dan cumbui cinta tulusnya Bayang yang terus jadi pengganggau dari lelapku       Lepasku dari letiha dan lelap       Kini q kembali terkurung dalam sepi             Jiwa yang gundah, resah dan gelisah             Membuatku merasa sepi dan sendiri Cinta apa kau tau, Kau masih jadi penyakit sekaligus obat   dari sakitku Luka yang meradang ini, karna rindu yang terbalas Dan sapaanmu adalah pengobatnya             Terlalu dalam rasa yang kau bangun di hati Namun begitu mudah untuk kau robohkan Atau memang itu tujuan hadirmu? Datang membangun dan pergi merobohkan? Ntahlah cinta, kini q meradang merindu..

Hutangmu rindu.

Di pagi buta q terbangun leh bisikmu.. Bersamaan dengan adzan shubu yang berkumandang merdu.. Bisikmu begitu lirih di telingaku.. Terdengar penuh dengan desahan nafasmu.. Mentaripun menyapa, menyinari diri yang penuh gelisah karna hampa dan sepinya jiwa.. Kau pergi meninggalkan hutang rindu.. Tanpa janji untuk kau tebus dengan pertemuan raga.. Inginku menagih dengen penuh rindu.. Harapku engkau sudi melunasi hutangmu.. Walau hanya memperdengarkan suara dan desahan nafasmu.. Ataukah jarak dan waktu menghalangi niatmu.? Ntahlah, sampai kapanpun, q tetap menunggu engkau datang untuk melunasi hutangmu..