PULANG LEBIH CEPAT.
Terkadang orang tua berkata begini :
Tidak apa-apa kalau memang harus begini
Toh anak-anakku juga sudah (besar) dewasa.
Mereka sudah bisa makan sendiri.
Sudah bisa mandiri.
Jadi kalaupun mereka harus terpisah, ya tidak apa-apa.
Hahaha, tertawa terpingkal-pingkal, sesekali memukul kepada, sambil menangis seperti orang gila.
Hahaha...
Hahaha...
Hahaha...
Lucu yah...
Mereka lupa 1 hal bahwa :
Anak yang menurut mereka sudah (besar) dewasa itu juga sudah tau bagaimana caranya menghilangkan diri dari dunia tanpa diketahui oleh siapa-siapa !
Mengasingkang diri, menepikan diri, gelap, sunyi, senyap dan kemudian LENYAP !
Pulang lebih cepat 🍃
Ini lebih nikmat daripada harus hidup dengan raga yang di isi oleh jiwa yang telah mati sebelum waktunya.
Esok lusa mungkin bisa di coba.
Mengakhiri lelah, menyembuhkan seluruh duka, menguburkan jiwa yang telah mati lebih dulu sebelum waktunya.
Persetan tangisan duka, ucapan bela sungkawa dan semacamnya.
Mereka juga tidak peduli bukan ?
Buktinya mereka terus saja beradu ego, gengsi dan seluruh hal yang ingin di kata wahhh.
Lupa menjaga mata dan telinga dari manusia yang terbentuk oleh darah mereka.
Lupa bahwa mereka seolah tengah menaburi racun yang perlahan-lahan membunuh seluruhnya.
Membunuh jiwa yang seharusnya diisi oleh pelajaran moral, etika dan adab.
Membunuh jiwa yang seharusnya diisi oleh semangat, tawa, suka dan cita yang bahagia.
Agar kelak tumbuhlah jiwa raga yang sehat dan kuat.
Sayangnya mereka salah mengira arti dari seorang anak yang kata mereka sudah dewasa.
Terbunuh sebelum waktunya.
Hahaha...
Hahaha...
Hahaha...
Lucu bukan ?
Ya Tuhan, percepat saja waktunya.
Lelah, muak.
Muak akan seluruhnya.
Mksr, 23 September 19.
"Pulang lebih cepat".
@hm0.4 || @coretan04
Tidak apa-apa kalau memang harus begini
Toh anak-anakku juga sudah (besar) dewasa.
Mereka sudah bisa makan sendiri.
Sudah bisa mandiri.
Jadi kalaupun mereka harus terpisah, ya tidak apa-apa.
Hahaha, tertawa terpingkal-pingkal, sesekali memukul kepada, sambil menangis seperti orang gila.
Hahaha...
Hahaha...
Hahaha...
Lucu yah...
Mereka lupa 1 hal bahwa :
Anak yang menurut mereka sudah (besar) dewasa itu juga sudah tau bagaimana caranya menghilangkan diri dari dunia tanpa diketahui oleh siapa-siapa !
Mengasingkang diri, menepikan diri, gelap, sunyi, senyap dan kemudian LENYAP !
Pulang lebih cepat 🍃
Ini lebih nikmat daripada harus hidup dengan raga yang di isi oleh jiwa yang telah mati sebelum waktunya.
Esok lusa mungkin bisa di coba.
Mengakhiri lelah, menyembuhkan seluruh duka, menguburkan jiwa yang telah mati lebih dulu sebelum waktunya.
Persetan tangisan duka, ucapan bela sungkawa dan semacamnya.
Mereka juga tidak peduli bukan ?
Buktinya mereka terus saja beradu ego, gengsi dan seluruh hal yang ingin di kata wahhh.
Lupa menjaga mata dan telinga dari manusia yang terbentuk oleh darah mereka.
Lupa bahwa mereka seolah tengah menaburi racun yang perlahan-lahan membunuh seluruhnya.
Membunuh jiwa yang seharusnya diisi oleh pelajaran moral, etika dan adab.
Membunuh jiwa yang seharusnya diisi oleh semangat, tawa, suka dan cita yang bahagia.
Agar kelak tumbuhlah jiwa raga yang sehat dan kuat.
Sayangnya mereka salah mengira arti dari seorang anak yang kata mereka sudah dewasa.
Terbunuh sebelum waktunya.
Hahaha...
Hahaha...
Hahaha...
Lucu bukan ?
Ya Tuhan, percepat saja waktunya.
Lelah, muak.
Muak akan seluruhnya.
Mksr, 23 September 19.
"Pulang lebih cepat".
@hm0.4 || @coretan04
Komentar
Posting Komentar